Syawal adalah bulan kesepuluh dalam penanggalan kalender hijriyah.
Kehadiran bulan ini selalu dinanti umat Islam di seluruh dunia.
Penetapan awal bulan ini menjadi perhatian kaum Muslimin, karena pada 1
Syawal, umat Islam di seantero jagad merayakan Idul Fitri – hari
kemenangan -- setelah menunaikan ibadah shaum selama sebulan penuh pada
Ramadhan.
Secara bahasa, Syawal berasal dari kata Syala yang
berarti naik atau meninggi (irtafa'a). Pada bulan ini, kedudukan dan
derajat kaum Muslimin meninggi di mata Allah SWT, karena telah
menunaikan ibadah shaum pada bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW
bersabda, ''Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan
tulus karena Allah, maka dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah." Pada
bulan ini pula, umat Muslim secara moral dan spiritual harus mampu
mempertahankan dan meningkatkan keimananannya.
Setelah menempuh
ujian selama satu bulan, umat Muslim diharapkan bisa mempertahankan
nilai-nilai amaliyah yang telah dilakukan pada Ramadhan hingga datang
Ramadhan selanjutnya. Syawal bermakna sebagai bulan peningkatan ibadah
dan amal saleh.
Seperti halnya bulan-bulan lain pada kelender
hijriyah, Syawal memiliki keistimewaan tersendiri. Dalam sebuah hadis
diriwayatkan dari Ayyub RA, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa
berpuasa Ramadhan dan meneruskannya dengan puasa enam hari di bulan
Syawal, berarti dia telah berpuasa satu tahun." (HR Imam Muslim dan Abu
Dawud).
Pada bulan ini pula tertoreh sejarah penting dalam
kehidupan Rasulullah SAW serta peradaban Islam. Menurut Ibnu Mandhur
dalam Lisan al-Arab, Nabi Muhammad SAW mempersunting Siti Aisyah RA,
putri Abu Bakar RA, pada bulan Syawal. Keduanya juga memulai hidup
bersama pada bulan Syawal.
Di bulan ini pula, seorang ahli hadis
terkemuka bernama Muhammad al-Bukhari lahir. Imam Bukhari terlahir di
Bukhara, Uzbekistan, Asia Tengah pada 13 Syawal 194 H. Menurut Ibnu
Hajar Al Asqalani, Imam al-Bukhari berhasil menuliskan sebanyak 9.082
hadis dalam karya monumentalnya bertajuk al-Jami'al-Shahil yang dikenal
sebagai Shahih Bukhari.
Sejarah peradaban Islam juga mencatat
pada 17 Syawal, umat Muslim di zaman Rasulullah SAW terlibat dalam
Perang Uhud. Pada pertempuran itu, umat Islam mendapatkan pelajaran
penting, karena mengalami kekalahan.
Allah SWT berfirman dan
surat Ali Imran ayat 165, ''Dan mengapa kamu (heran) ketika ditimpa
musibah (kekalahan Perang Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan
dua kali lipat (kepada musuh-musuhmu pada Perang Badar), kamu berkata,
“Dari mana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah, “Itu dari (kesalahan)
dirimu sendiri”. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
sumber : republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar