Tanah
Entisol adalah tanah-tanah dengan regolit dalam atau bumi tidak dengan horison,
kecuali mungkin lapis bajak. Beberapa Entisol, meskipun begitu mempunyai
horison plaggen, agrik atau horizon E (albik); beberapa mempunyai batuan beku
yang keras dekat permukaan Entisol dicirikan oleh bahan mineral tanah yang
belum membentuk horison pedogenik yang nyata. Mereka dicirikan oleh kenampakan
yang kurang muda dan tanpa horison genetik alamiah, atau juga mereka hanya
mempunyai horison-horison permulaan.
Terjadi di
daerah dengan bahan induk dari pengendapan material baru atau di daerah-daerah
tempat laju erosi atau pengendapan lebih cepat dibandingkan dengan laju
pembentukan tanah, dengan vegetasi daerah sungai dan pantai, seperti daerah
bukit pasir, daerah dengan kemiringan lahan yang curam, dan daerah dataran
banjir. Pertanian yang dikembangkan di tanah ini umumnya adalah padi sawah
secara monokultur atau digilir dengan sayuran/palawija.
Tanah
entisol banyak terdapat di daerah alluvial atau endapan sungai dan endapan
rawa-rawa pantai, oleh sebab itu tanah ini sering disebut tanah alluvial. Umur
tanah ini masih tergolong muda. Tanah entisol cenderung memiliki tekstur yang
kasar dengan kadar organik dan nitrogen rendah, tanah ini mudah teroksidasi
dengan udara, untuk tanah entisol, kelembapan dan pH nya selalu berubah, hal
ini karena tanah entisol selalu basah dan terendam dalam cekungan. Dan tanah
yang memiliki kadar asam yang kurang baik untuk ditanami, karena memiliki kadar
asam yang sangat tinggi atau sangat rendah (Anonim,2012).
2. Tanah
Vertisol
Tanah
Vertisol adalah tanah di mana ada kandungan tinggi dari tanah ekspansif dikenal
sebagai montmorilonit yang terbentuk retakan dalam di musim kering atau
tahunan. Tanah vertisol terbuat dari bahan yang dari dasar ke permukaan
sering menimbulkan microrelief dikenal sebagai gilgai. Vertisols biasanya
terbentuk dari batuan yang sangat dasar seperti basalt di iklim yang lembab
musiman atau tidak menentu kekeringan dan banjir, atau untuk drainase
terhambat. Tergantung pada bahan induk dan iklim, mereka dapat berkisar dari
abu-abu atau merah untuk yang lebih dikenal dalam hitam (dikenal sebagai bumi
hitam di Australia, dan tanah kapas hitam di Afrika Timur).
Vertisols yang
ditemukan antara 50 ° N dan 45 ° S khatulistiwa. area utama di mana vertisols
yang dominan adalah timur Australia (khususnya pedalaman Queensland dan New
South Wales), Dataran Tinggi Deccan India, dan bagian selatan Sudan, Ethiopia,
Kenya, dan Chad (yang Gezira), dan Sungai Parana rendah di Amerika Selatan .
daerah-daerah lain dimana vertisols yang dominan termasuk Texas selatan dan
Meksiko yang berdekatan, timur laut Nigeria, Thrace, dan bagian dari Cina
timur. Vegetasi alami vertisols adalah padang rumput, savana, atau hutan
berumput.
Tanah yang
termasuk ordo Vertisol merupakan tanah dengan kandungan liat tinggi (lebih dari
30%) di seluruh horison, mempunyai sifat mengembang dan mengkerut. Kalau kering
tanah mengkerut sehingga tanah pecah-pecah dan keras. Kalau basah mengembang
dan lengket. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah
Grumusol atau Margalit (Anonim,2012).
3.
Tanah
Alfisol
Tanah Alfisol memiliki
struktur tanah yang liat. Liat yang tertimbun di horizon bawah ini berasal dari
horizon diatasnya dan tercuci ke bawah bersama dengan gerakan air. Dalam banyak
pola Alfisol digambar adanya perubahan tekstur yang sangat jelas dalam jarak
vertikal yang sangat pendek yang dikenal Taksonomi Tanah (Buchman dan Brady,
1982).
Pada tanah Alfisol memilki kandungan P dan K sangat tergantung denagn
umur dan macam tuff. Tanah-tanah yang berkembang dari batuan kapur tidak
memperlihatkan bercak-bercak besi dan mangan, tekstur dengan bercak-bercak
gloy, pH dan kejenuhan basa yang tingi serta kandungan P dan K yang rendah.
Biasanya pada tanah Alfisol terdapat konkresi di bawah pada bajak dan mempunyai
liat pada pod surfaces. Bentuk dan sifat pergerakan serta redistribusi fosfor telah
menjadi bahan pada banyak penelitian dalam Alfisol dan tanah-tanah lainnya. Hal
ini utamanya diakibatkan oleh peranan fosfor dalam hara tanaman. Translokasi
fosfor dalam Albaqualfs dan menemukan adanya penimbunan P dari tanah-tanah
sekitarnya yang tergolong Aquoll. Dengan meningkatnya perkembangan profil
kalsium-P berkurang dalam profil yang terlapuk sementara Fe-P meningkat.
Horison-horison dengan liat maksimum umumnya mengandung total P yang minimal
yang menunjukkan bahwa liat tidak efektif dalam mengikat P (Askari 2010).
Daftar Pustaka :
Anonim,2012;http://geoyogi.files.wordpress.com/2012/10/nama-dan-jenis-tanah.pdf
Askari. 2010. http://wahyuaskari.wordpress.com/literatur/tanah-alfisol-2/.
Buckman, B. 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya
Aksara. Jakarta
Lopulisa. 2004., Tanah-Tanah Utama Dunia.
Lephas. Makassar.
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.