Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Itulah mengapa cek kesehatan teratur menjadi kebutuhan untuk hidup bahagia dan sehat. Tapi jika Anda tak punya cukup waktu atau biaya untuk cek kesehatan di rumah sakit, beberapa cek kesehatan sederhana bisa dilakukan sendiri di rumah. Cek kesehatan atau medical check up sangat penting untuk dapat mendeteksi penyakit sendiri. Secara lengkap cek kesehatan harus dilakukan di rumah sakit, tapi beberapa tes sederhana bisa Anda lakukan sendiri di rumah. Berikut beberapa cek kesehatan yang bisa dilakukan di rumah, seperti dilansir Lifemojo, Jumat (8/4/2011):
1. Tes detak jantung
Detak jantung merupakan ukuran ketika jantung berdetak dan memompa darah
melalui tubuh Anda. Detak jantung adalah indikator langsung dari seberapa keras
atau intens jantung bekerja untuk memasok tubuh dengan darah yang diperlukan
untuk aktivitas. Untuk mengukur detak jantung di rumah, Anda cukup memeriksa
denyut nadi. Letakkan dua jari di sisi ibu jari pergelangan tangan atau
tempatkan telunjuk dan jari tengah pada leher di sisi tenggorokan. Gunakan jam
atau arloji untuk patokan waktu, hitung berapa detak yang terjadi dalam 20
detik. Kemudian kalikan angka ini dengan tiga. Hasilnya adalah detak jantung
Anda saat ini. Pada orang dewasa, denyut nadi istirahat normal adalah 60-85
denyut per menit (untuk atlet bisa lebih rendah, yaitu 40-60 denyut per menit),
sedangkan pulsa istirahat anak cenderung lebih tinggi. Jika denyut nadi tidak
teratur atau abnormal cepat atau lambat, ini bisa menjadi tanda penyakit.
2. Tes kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi biasanya
menyebabkan anemia. Anemia adalah suatu kondisi di mana darah kekurangan sel darah
merah yang memadai, yang membawa oksigen ke sel-sel di seluruh tubuh,
memberikan energi dan warna kulit sehat. Kekurangan zat besi bisa membuat Anda
lemah, lelah dan pucat, karena tubuh tidak dapat menghasilkan cukup hemoglobin,
yaitu zat dalam sel darah merah yang memungkinkannya membawa oksigen. Pada
anak-anak, kekurangan zat besi bisa menyebabkan murmur jantung (jantung
terdengar bising) dan keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Karena
darah kekurangan oksigen, jantung harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan
oksigen yang cukup ke seluruh tubuh. Seiring waktu, ini akan menyebabkan
tekanan pada jantung sehingga menyebabkan denyut jantung cepat atau tidak
teratur, nyeri dada, hati yang membesar dan bahkan gagal jantung. Untuk
melakukan tes ini, periksa apakah warna kulit pucat atau kekuningan biasa
(terutama lipatan telapak tangan), warna gusi, warna kuku atau mendengarkan
detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Anda juga dapat mendengarkan
paru-paru, apakah pernapasan terjadi cepat atau tidak rata.
3. Tes mengi atau suara tinggi saat
bernapas
Mengi adalah bunyi abnormal yang
terjadi saat bernapas yang dapat digambarkan seperti suara bersiul melengking
tinggi. Mengi dapat terjadi karena saluran udara menyempit di paru-paru yang
sering akibat dari penyakit, seperti asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), bronkitis,
bronkiolitis atau pneumonia. Pemeriksaan ini bisa dilihat dari dahak. Jika
dahak berwarna kekuningan, kehijauan atau kecoklatan, ini dapat menunjukkan
infeksi bakteri. Dahak yang cerah namun sangat lengket (berlendir) adalah karakteristik
dari asma. Juga, jika Anda sering mengi dan sesak napas saat berolahraga, Anda
mungkin menderita asma. Mintalah dokter untuk memeriksa Anda untuk asma.
4. Tes gula darah
Diabetes
adalah suatu penyakit yang terjadi ketika tubuh seseorang tidak membuat cukup
insulin atau tidak dapat menggunakan insulin dengan benar. Bila Anda menderita
diabetes, gula akan menumpuk dalam darah, bukan bergerak ke dalam sel.
Pengujian reguler gula darah dapat membantu mengurangi risiko Anda memiliki
komplikasi jangka panjang dari diabetes. Seseorang berada memiliki risiko
diabetes lebih tinggi ketika berusia di atas 45 tahun, kegemukan, tidak aktif
secara fisik dan memiliki anggota keluarga diabetes (orang tua, kakak atau
adik). Jika sebagian besar faktor risiko berlaku pada Anda, maka Anda berisiko
tinggi untuk diabetes dan tes gula darah harus dilakukan secara teratur.
Tes gula darah juga dapat dilakukan
di rumah dengan bantuan glukosa meter. Prosedur glukosa meter pada umumnya
adalah dengan menusukan ujung jari dengan jarum steril untuk mendapatkan
setetes darah dan menempatkan di uji strip. Masukkan strip uji ke dalam meteran
glukosa untuk mendapatkan bacaan angka. Kadar glukosa normal antara 70 hingga
99 mg per dL (bila tes dilakukan pada pagi hari sebelum makan apa-apa).
5. Mengukur lingkar pinggang
Meski Anda tidak kelebihan berat
badan, perut buncit atau lemak visceral dapat menempatkan Anda pada risiko
tinggi untuk banyak masalah kesehatan seperti diabetes tipe 2, tekanan darah
tinggi, penyakit jantung dan stroke. Mengukur lingkar pinggang atau berapa
lebar pinggang adalah cara mudah untuk menentukan apakah Anda memiliki
kelebihan lemak di daerah perut. Untuk melakukan hal ini, berdiri tegak dan
buat rileks otot-otot perut. Lingkarkan pita pengukur sepenuhnya di pinggang
mulai dari pusar. Bernapas minimal dan pastikan tidak menarik pita pengukur
begitu ketat sehingga menekan kulit. Untuk wanita, ukuran lingkat pinggang 32
inci (80 cm) dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes dan
lingkar pinggang lebih besar dari 35 inci dianggap risiko tinggi. Untuk pria,
37 inci (94 cm) meningkatkan risiko dan pengukuran lebih besar dari 40 inci
menempatkan Anda pada kategori risiko tinggi. Jadi lingkar pinggar ideal adalah
di bawah angka-angka tersebut. (mer/ir)